resep masakan blog koding resep masakan blog kode cara membangun backlink berkualitas

JERAPAH YANG SOMBONG

 

Pada suatu hari terdapat 3 teman sejati yaitu kancil,
domba, dan gajah.  Mereka selalu bersama,
seperti saat ini mereka sedang ditepi danau sedang meminum air, dan tiba-tiba
ada jerapah. “awas minggir” kata si jerapah. Jerapah megusir 3 binatang yang
sedang minum dipinggir danau tersebut. Kalian sema menganggu milikku. Kancil pun
berbisik mendengar teriakan jerapah.



“memangnya danau ini milik dia sendiri?” Kata si domba.



“hei, nanti kamu ditendang lagi seperti waktu itu” kata
gajah dan kancil



“ah aku ini memang ganteng, badanku bagus, leherku
jenjang, kuku ku bagus, bulu ku halus” kata si jerapah. Memandang pantulan
dirinya di air danau yang jernih. Wajahku apalagi selalu bersih. Lalu mencela 3
ekor binatang yang sedang menunduk. “memangnya kalian? Lihat deh, sudah tidak
tinggi badan kasihan kotor isssh !! Apasih kelebihan kalian?” Kata jerapah.



“padahal aku sudah haus” bisik si kancil gelisah telah
menunggu sekian lama dan jerapah belum selesai minum.



Ini bukanlah kali pertama jerapah bertindah semena-mena
kepada mereka bertiga. Si jerapah pernah menendang domba saat domba menegurnya
karena si jerapah menggosokkan kukunya ditumpukkan bulu domba.



Domba awalnya akan memberikan bulu itu untuk alas tidur
untuk beberapa anak harimau yang baru lahir. Karena ulah jerapah bulu-bulu
domba itu menjadi kotor dan domba batal memberikan bulunya. Jerapah juga pernah
memakan rumput yang dikumpulkan oleh kancil tanpa izin lalu meninggalkan tempat
itu dalam keadaan berantaka. Jerapah juga pernah dengan sengaja menumpahkan
susu yang dikumpullkan gajah.



“dia selalu semena-mena dan menghina kita” bisik kancil.
Kemudian datanglah si gajah. Tanpa izin dia mendekat lalu menyeruput air danau.
“aaah segar sekali”.



“hei, apa yang kamu lakukan? Ini danauku. Tidak boleh ada
yang meminum saat aku minum”, jerapah berkata dengan sewot



“hah, siapa bilang?” Sanggah kancil. “danau ini ada
ditengah hutan dan aku tidak melihat papan tulis jika danau ini milikmu”. Jadi
semestinya semua boleh meminumnya”



“kamu binatang kecil, jelek, kotor yang menjengkelkan!”
Seru jerapah. “aku bisa menendangmu atau menaruh dirimu diatas pohon yang
tinggi dengan kepalaku”



“ya, kamu sangat tinggi. Tapi aku tidak yakin jika kamu
bisa berlari cepat menangkapku” tantang si kancil



“jangan menantang, kau akan menyesal kancil!” Jerapah
berteriak marah



“ayo buktikan, kejar aku sekarang” seru si kancil



Jerapah berjalan mendekat dan kancil mulai berlari. Namun
kancil berlari sangat kencang melewati batu, pohon, menyeberangi sungai dengan
kelincahannya. Walaupun kakinya sangat panjang. Namun jerapah agak kesulitan
mengejar kancil, sebab lehernya yang tinggi membuat dia kesulitan melihat
kebawah sehingga ia sering kesandung. Kadang lehernya juga tersangkut oleh
dahan tinggi, lalu sampailah kancil ke sebuah gua, ia pun masuk kedalam.
Jerapah menyusulny. Semakin dalam, semakin gelap dan sempit. Bantuan stalaktit
diatap gua menusuk-nusuk wajah dan kepla jerapah.



“aduduh, kepalaku!” Jerit jerapah dan ia berhenti masuk
gua. “tolong aku kesakitan” jerit jerapah.



Kancil berhenti ia berbalik arah untuk mencari jerapah



“aduh, kau menginjak badanku” seru jerapah. Karena ia
terbaring sementara kepalanya berdarah. “maafkan aku, disini gelap sekali” kata
si kancil. “ayo, aku bantu kau untuk berdiri dan menuju ke cahaya itu” kata si
kancil. Cahaya kecil itu adalah tempat mereka masuk gua. Kancil memapah jerapah
keluar dari gua. Rupanya diluar sudah ada domba, gajah, dan babi menunggu.
“teman kalian ini memerlukan pertolongan pertama, adakah yang bisa?”



“aku bisa” kata gajah



“aku akan mengambilkan air untuk membersihkan
luka-lukanya” kata si babi



“dan aku akan mengambilkan bulu domba untuk menutupi
lukamu” kata si domba.



“kenapa kalian baik sekali?” Tanya jerapah sambil
menangis dan wajahnya mengeluarkan darah



“padahal aku sombong dan semena-mena kepada kalian”



“Ya, memang kamu sombong terhadap kami” kata gajah. “tapi
dalam keadaan luka begini dan kamu membutuhkan pertolongan, tidak mungkin kami
tinggalkan jika kami bisa menolongmu”



“ya dirimu tinggi, kamu bisa mengambil sesuatu dari
tempat tinggi, sementara jika kamu pendek, kamu bisa mudah melihat hambatan
dibawah. Setiap makhluk memiliki kelebihan dan kekurangannya, jadi kita harus
saling bekerja sama, bukan malah menghina” kata kancil



“nah, kamu sudah ditangan yang tepat jerapah. Aku pamit
pergi dulu ya” kata si babi



“aku minta maaf atas kesombonganku, ya” kata jerapah



“mulai sekarang, mari kita berteman”



Domba, kancil, dan gajah tersenyum mengiyakan.


Karya : Mariska dan kawan kawan

Subscribe to receive free email updates:

Back To Top

Gadged Multi Fungsi

Formulir Kontak

KONTAK KAMI

Silahkan isi formulir di bawah ini untuk menghubungi kami

Nama

Email

Pesan